Selasa, 31 Desember 2013

MANFAAT Memahami DISC Concept


 
MANFAAT MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI DISC-CONCEPT

Manusia itu berbeda-beda.
Bagaimana menghadapi orang yang berbeda-beda ini dengan baik ?

DISC Concept, yang pertama kali dikemukakan oleh Dr. Wiilliam Moulton Marston ini memberikan uraian dan penjelasan akan berbagai perbedaan tersebut.

Konsep ini membahas dan mempelajari :

- Bahwa manusia itu berbeda-beda
- Bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam suatu situasi tertentu ?
- Bagaimana seseorang berperilaku dalam suatu situasi tertentu
- How someone behave in a certain situation

Apabila kita memahami sikap dan tindak seseorang dalam suatu situasi tertentu, akan memudahkan kita untuk memahami orang tersebut.  Kenapa seseorang bersikap dengan suatu sikap tertentu pada suatu kondisi tertentu, sedangkan orang lain memiliki sikap yang berbeda ?.

Karena memang setiap orang berbeda, namun demikian, ada persamaan respon sikap dan tindakan pada orang-orang dengan profil DISC tertentu yang sama.

Bagi seorang supervisor atau manajer, memahami DISC concept akan memberikan keuntungan karena,
-         Dapat memahami sikap bawahan atau anak buahnya dengan lebih baik
-         Memahami respon tindakan bawahan
-         Mengetahui cara dan sikap bagaimana yang dapat “mematikan” motivasi bawahan
-         Memahami sikap dan cara tindakan bagaimana yang dapat memunculkan motivasi bawahan

Sedangkan bagi seorang karyawan atau bawahan, memahami DISC concept ini akan sangat bermanfaat, karena akan dapat menyesuaikan respon sikap dan tindakan terkait perintah seseorang pimpinan. 

Seseorang yang dapat memberikan respon sikap dan tindakan yang tepat, secara tidak sadar akan mendapat respek yang sangat baik dari pimpinannya. Pimpinan akan merasa bahwa karyawannya ini “nyambung” dan memahami perintahnya.

Silahkan pelajari lebih lanjut :

-         Mengenal dan memahami DISC concept
-         Sejarah DISC concept
-         DISC type jabatan supervisor
-         DISC profile pimpinan tipe D

Dan lain-lain artikel pada http://disc-concept.blogspot.com

Jumat, 26 Juli 2013

DISC Concept

Disc concept - Mengenal dan memahami disc concept untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam lingkungan pekerjaan dan bisnis

Banyak ahli yang mengatakan bahwa untuk mencapai sukses, peranan keterampilan berkomunikasi seseorang jauh lebih besar daripada peranan kemampuan teknisnya.

Pernahkan anda mengalami mengapa seorang karyawan yang memiliki keahlian ( dan jujur lagi) tapi tampaknya bos tidak suka padanya. Mungkin kalau ditanyakan ke bos tersebut ia juga nggak tau. Pokoknya nggak cocok aja. . . makanya karirnya tidak naik-naik. Mungkin anda juga memiliki seorang anak yang “agak lain” dan selalu nggak nyambung kalau berkomunikasi dengan anda. Akibatnya komunikasi tidak lancar dan sang anak tidak pernah mau mengadukan masalahnya kepada orang tuanya.

Kita dilahirkan berbeda beda. Hal ini menyebabkan setiap orang memiliki cara pandang dan cara sikap serta cara tindak yang berbeda dalam menghadapi suatu hal. Bisa dikatakan bahwa setiap orang memiliki personality yang berbeda atau unik. Demikian pula perilaku yang tampak dan dapat diketahui oleh orang lain.  Ada banyak teori dan konsep mengenai perilaku ini. Salah satu konsep yang banyak digunakan saat ini untuk memahami perilaku (behaviour) seseorang adalah DISC concept.   Konsep DISC ini menggambarkan tipe dasar perilaku seseorang dalam kaitannya dengan sikap atau perilaku orang lain terhadapnya, yaitu :

D merupakan kependekan dari “Dominance”
I merupakan kependekan dari “Influence”
S merupakan kependekan dari “Steadiness”
C merupakan kependekan dari “Compliance”

Ada orang yang tipe D saja, I saja, S saja ataupun C saja. Namun kebanyakan orang merupakan type kombinasi dengan huruf lainnya, contohnya orang DI atau orang DC. Contoh lain adapula orang yang tipenya IS saja atau SC, atau SI, dlsb.
Tipe ini tidaklah menjelaskan baik atau buruk, benar atau salah, maupun jujur atau tidak jujur. Tergantung kepada masing-masing individunya.

Tipe Dominan
Orang yang ekstrim “D”, sesuai namanya memang dalam pergaulan cenderung menunjukkan sikap untuk mendominasi. Kalau bicara nadanya agak lebih keras dibandingkan tipe lain, demikian juga cenderung tidak mau kalah dan mendominasi suasana. Orang dengan tipe D ini, apabila ia menanyakan sesuatu hal kepada orang lain sangat tidak suka dengan jawaban atau penjelasan yang bertele-tele, maunya langsung ‘to the point’ saja.


Orang tipe D ini juga menyukai tantangan dan hal-hal yang baru dan mereka dapat bekerja pada suatu kondisi yang kurang jelas. Misalnya mengerjakan proyek baru yang belum ada aturan dan prosedurnya. Juga dapat lebih diandalkan untuk melakukan pekerjaan yang tanpa pengarahan/supervisi. Orang ini berani berbeda pendapat dan “bentrok” dengan orang lain. Sayangnya orang tipe ini akan bosan bila mengerjakan pekerjaan yang bersifat rutin dan tidak ada tantangan.

Tipe Influence
Sffat orang ini terutama adalah suka bergaul dengan banyak orang , ingin dan suka tampil. Bahkan dalam takaran tertentu menunjukkan kecenderungan untuk menarik perhatian, orang lain, baik melalui perkataan dan nada suara, pakaian, ataupun kelakuannya.
Ciri umum orang ini adalah penuh ekspresi, suka bicara, berpakaian yang menarik perhatian. Sebagian besar presenter profesional, MC, dan artis/aktor film adalah orang bertipe I
Karena bakat alamnya (kata orang Betawi emang udah dari sononye) orang ini mudah mempengaruhi orang lain untuk sesuatu hal. Dalam dunia pekerjaan orang tipr “I” akan lebih mudah menjalankan tugas marketing atau sales. Dalam lingkungan sosial juga mudah mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu. Untuk tugas MC acara apapun, wajib menggunakan orang tipe ini agar acara menjadi semarak.

Tipe Steady

Ada persamaan orang ripe I dan tipe S, yaitu keduanya suka bergaul dan bertemu orang. Dalam bahasa Inggriss bisa disebut “people oriented”. Kalau diajak berkumpul orang tipe ini akan jarang sekali menolak, bahkan akan sangat kecewa apabila ia tidak diundang.
Orang-orang tipe S ini sikapnya tenang, tidak suka konflik. Prinsip utamanya adalah kebersamaan dan ketenangan. Dalam melakukan pekerjaan orang tipe ini tidak begitu suka ada tekanan atau ketergesaan. Apalagi bila tidak ada petunjuk jelasa dalam pelaksanaan pekerjaan.
Perbedaan orang S dengan orang I adalah, orang S tidak butuh menonjolkan diri. Ia butuh untuk menjadi bagian dari kebersamaan. Ia tidak suka perbedaan, inginnya sama dengan orang lain dalam komunitasnya. Kalau terlibat dalam konflik ia lebih baik mengalah (supaya jangan ribut).
Orang I butuh perhatian. Orang I bergabung dalam komunitas sosial untuk mendapat perhatian. Sedangkan orang S bergabung untuk dapat memberikan sumbangsihnya. Sebagian besar orang Indonesia adalah bertipe S ini.

Tipe ComplianceDalam bahasa Inggris orang tipe ini “Compliance to the rules”. Artinya cenderung untuk mengikuti aturan dan prosedur serta tatanan yang berlaku. Sebagai contoh, orang ini tidak suka melanggar peraturan lalu lintas, tidak suka datang terlambat dan sering komplain apabila orang lain melanggar norma dan aturan.
Orang tipe C ini bersifat kritis, kalau bekerja lebih tekun, dan tidak membutuhkan perhatian dari orang lain. Berfikir cenderung lebih rasional (menggunakan otak kiri). Kalau ia diajak untu melakukan sesuatu dan “di dalam kepalanya” tidak mendapatkan alasan yang logis untuk apa, maka ia tidak akan mau. Tapi kalau ia mendapatkan alasan yang logis, ia mau melakukan sesuatu walaupun berbeda dari kebanyakan orang.
Orang tipe C kurang ekspresif, lebih dingin dan kaku, namun biasanya memiliki suatu bakat teknis yang lebih dari orang lain. Untuk jenis pekerjaan teknis tertentu yang tidak memerlukan banyak interaksi dengan oarang lain perlu dicari orang tipe C ini. Sebagai contoh, programmer komputer, dokter, atau auditor haruslah orang bertipe C ini karena pekerjaan tersebut memerlukan lebih keseriusan dan ketelitian.

APLIKASI :
Pengetahuan konsep D.I.S.C ini sangat banyak aplikasinya, karena kehidupan ini penuh dengan interaksi hubungan antar manusia. Mulai interaksi di dalam keluarga, hubungan kerja, dalam merekrut karyawan yang sesuai untuk suatu jabatan tertentu, mempertimbangkan mitra bisnis, dlsb.

Selain penjelasan ringkas diatas masih banyak lagi yang perlu digali tentang konsep ini. Ada karakteristik tertentu akan tipe kombinasi D.I.S.C. Masing-masing tipe memiliki bakat dan keistimewaannya sendiri-sendiri, juga memiliki kekurangan, ada hal-hal yang tidak disukainya, serta ada hal-hal yang akan menjadi faktor motivasinya. 

Dengan memahami bahwa setiap orang memiliki tipe yang berbeda (bisa juga sama dengan kita) maka kita akan dapat lebih memahami sikap, cara kerja, dan pola tindakan orang tersebit. Akibatnya kita akan dapat berinteraksi dengan lebih baik dengan berbagai tipe orang yang berbeda.

Jadi ? . . .
Dengan memahami Disc Concept, anda akan dapat mengenali tipe diri anda serta orang-orang lain yang berinteraksi dengan anda . . .

Oleh : 
Mursalin Asbi
Disc Concept Practitioner


Gunakan link berikut apabila anda tertarik untuk download  e-book, video ataupun bahan lain terkait  disc concept


Kamis, 25 Juli 2013

Sejarah DISC Concept

Mengenal sedikit Sejarah DISC Concept

Pada awal abad 19 para ahli psikologi dan ilmu-ilmu psikologi hanya mempelajari dan membahas perilaku serta problema orang-orang yang menyimpang saja (sakit jiwa).  Pada saat itu belum ada perhatian terhadap sikap dan perilaku orang normal.  Barulah pada tahun 1928 seorang konsultan psikologi dan dosen yaitu   Dr. William Moulton Marston membuat sebuah buku yang berjudul ‘ The Emotion of Normal People”.  Beliau tampaknya lebih dahulu mulai menyadari bahwa orang ‘normal’ pun ternyata memiliki sisi-sisi yang menarik karena perbedaan ‘personality” nya.  

Kalau kita kembali ke jaman yang lebih awal, di Yunani banyak hal yang dihubungkan dengan 4 unsur (air, api, tanah, dan udara), sehingga sifat dan karakter manusia-pun dijelaskan dengan empat unsur ini.   Pada awal abad 4 SM, Hypocrates meneliti dan menemukan persamaan serta perbedaan dalam perilaku manusia dan membaginya atas empat kelompok.  Pada tahun 1921, C.G. Jung mulai memperkenalkan empat tipe yang berorientasi pada fungsi psikologi yaitu ‘thinking’, ‘feeling’, ‘sensation’, dan ‘ intuition’. 
Mungkin terbawa oleh kebiasaan empat unsur tersebut, atau memang sengaja untuk mempermudah, beliau Dr. Marston membuat empat tipe dasar manusia yang dilambangkan dengan empat huruf diatas.
Dengan dimulainya era ilmiah maka Dr. William Moulton Marston membuat kuosioner yang digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi tipe orang, apakah seseorang termasuk tipe D, I, S, C ataupun gabungan tipe huruf tersebut.   Pada masa kini, kuosioner telah lebih disempurnakan oleh para ahli psikologi modern dan bahkan dengan menggunakan komputer analisis atas kuosioner tersebut dapat dihasilkan dengan lebih cepat    
Marston’s  model
Dr. Marston kemudian membuat model, seperti yang telah anda lihat  pada halaman sebelumnya dimana ada empat huruf yang disusun dalam suatu kuadaran.  Susunan huruf di dalam kuadaran tentu saja memiliki arti, karena terdapat ada sifat/tipe orang pada kuadaran kiri.  Demikian pula ada persamaan orang yang terletak pada kuadaran kanan, kuadran atas, dan juga ada persamaan sifat orang pada kuadaran bawah. 
Masing-masing huruf menggambarkan suatu ‘tipe dasar’ manusia.  Jadi, dengan model ini, dapat dikatakan bahwa ada empat tipe dasar yaitu :
-     Orang tipe ‘D’
-     Orang tipe ‘I
-     Orang tipe ‘S
-     Orang tipe ‘C
Perlu ditambahkan disini, bahwa model ini tidak menjelaskan baik atau buruk, bagus/tidak bagus, benar/salah seseorang.  Namun murni menjelaskan perbedaan orang-orang dalan berperilaku dalam kaitannya dengan suatu situasi atau tindakan sosial tertentu terhadapnya (how someone behave in a certain situation).
Tapi tunggu dulu , . .
Dalam kenyataan ada orang yang merupakan gabungan huruf-huruf tersebut.  Jadi ada orang tipe ‘DC’, ada orang dengan tipe ‘DI’, orang dengan tipe ‘IS’ atau orang dengan tipe ‘SI’.  Dan ada juga orang yang merupakan gabungan 3 tipe dasar tersebut seperti ‘DIC’, ‘SIC’ dan lain sebagainya.  Biasanya sifat yang paling menonjol disebutkan duluan. Orang ‘SIC’ berarti orang tersebut memiliki sifat ‘S’ paling menonjol, baru sifat ‘I’ yang disusul dengan sifat ‘C’ nya.
Apakah orang yang sama tipenya berarti juga sama ?
Nah ternyata adalagi kemungkinan perbedaannya.  Ada orang yang sifat ‘D’-nya terlalu kuat, namun ada orang lain yang juga tipe ‘D’ namun sedikit saja (tidak terlalu ‘D’).  Demikian pula ada orang yang sifat ‘I’ nya ‘keterlaluan’ dan orang lainnya mungkin hanya sedikit saja ‘I’ nya.
Agar lebih mudah, tipe seseorang pada konsep DISC ini dapat dituangkan dalam bentuk grafik (tentu saja setelah menganalisis melalui kuosioner).
Gambar diatas adalah suatu contoh grafik DISC  seseorang.    Orang yang digambarkan dari grafik ini memiliki ‘D’ yang terletak di bagian sebelah atas.  Sedangkan sifat ‘I’, ‘S’, dan ‘C’ nya terletak dibagian bawah.  Jelas terlihat bahwa orang ini bersifat ‘D’.
Orang lain mungkin memiliki sifat ‘D’ yang tidak jauh dari titik tengah, bahkan mungkin terletak disebelah bawah.  Orang yang titik ‘D’ nya terletak jauh dari tengah berarti memiliki sifat ‘D’ yang lebih ‘keras’ daripada orang yang ‘D’ nya dekat dengan garis tengah.
Ini suatu contoh orang lain lagi.  Orang ini tidak memiliki sifat ‘D’.  Dari grafik  dapat dilihat bahwa orang ini adalah orang yang bertipe ‘CIS’ dengan sifat ‘C’ dan ‘I’ nya yang menonjol, namun juga memiliki sifat ‘S’. 
Demikianlah sedikit uraian latar belakang disc concept

Oleh : Mursalin Asbi

Senin, 08 Juli 2013

DISC profile pimpinan tipe D


Disc profile tipe D.   
Bagaimana memahami dan cara menghadapi pimpinan apabila anda mengetahui bahwa disc profile pimpinan anda adalah orang tipe D ? 
Berikut ini adalah uraian praktis bagaimana sebaiknya berhadapan dengan pimpinan tipe D.

Orang dengan disc profile tipe D sebenarnya hanya sedikit saja.  Hanya sekitar 3 % saja di dalam massyarakat.  Namun keunikannya adalah bahwa orang dengan disc profil tipe D ini banyak yang menjadi pimpinan atau komandan, baik pinpinan di organsasi non komersial maupun pada organisasi perusahaan.  Karena cukup banyak pimpinan dengan tipe D berarti kita perlu mempelajari dan memahami bagaimana cara sikap dan bertindak orang dengan disc profile tipe D ini.  Selain itu juga penting bagaimana cara kita menanggapi dan bersikap menghadapinya.

Sampaikan uraian secara lugas, tidak bertele tele

Apabila anda berhadapan dengan pimpinan dengan profil tipe D sebaiknya anda tidak berbicara terlalu panjang, karena bisa dianggapnya bertele-tele.  Coba uraikan apa yang ingin anda ungkapkan dengan ringkas dan menuju sasaran.  Cara penyampaian ini tentu saja tidak menjadi kesulitan bagi bawahan atau staf yang juga memiliki “disc profile” tipe D, karena mereka memiliki persamaan gaya sikap dan komunikasi.  Namun akan menjadi masalah bagi staf atau bawahan dengan disc profile bertipe S atau C.  Karyawan atau bawahan bertipe S atau C sebaiknya belajar bagaimana menyampaian sesuatu secara ringkas dan langsung menuju sasaran

Jangan bertentangan secara langsung

Orang dengan disc profile tipe D adalah orang yang “berani”, dalam arti berani berbeda pendapat dan berani konflik dengan orang lain, apalagi kalau sekedar konflik dengan staf atau bawahannya.
Sebagai bawahan yang bijaksana, dalam menghadapi pimpinan tipe D sebaiknya anda agak sedikit mengalah.  Jangan menunjukkan kata-kata atau sikap yang ‘menantang” atau berseberangan secara nyata dengannya.  Mengalah dan bersikap lunak kepada pimpinan tipe D akan menyebabkan pimpinan ini juga bersikap melunak dan “turun tensinya”.  Namun sikap menantang akan menyebabkan seorang pimpinan dengan profil tipe D akan “naik tensinya” dan juga akan bersikap keras kepada anda.  Apabila hal ini terjadi tentu anda akan kalah karena posisinya yang lebih tinggi. 
Mengalah dalam bersikap bukan berarti anda tidak bisa menyampaikan kebenaran yang akan anda sampaikan.  Melainkan merupakan pra kondisi agar pimpinan tipe D menjadi “tenang”, Apabila pimpinan tipe D sudah tenang dan rileks, tentu dia akan dengan senang hati mendengarkan uraian dan usulan anda.

Jujur dan berterus terang

Pimpinan dengan disc profil tipe D tidak menyukai apabila dia merasa ada suatu “hidden agenda”.  Dia lebih suka apabila anda sebagai anak buahnya menyampaikan sesuatu secara jujur dan berterus terang.  Pimpinan tipe D menghargai staf atau karyawan yang berterus terang.  Sesuatu yang disampaikan dengan ragu-ragu menyebabkan dia curiga ada maksud-maksud tersembunyi lain. 
Orang dan pimpinan tipe D sangat takut dan tidak suka “diperalat” sehingga akan curiga apabila bawahannya menyampaikan sesuatu dengan ragu ragu

Terima perintahnya dengan sikap yakin tanpa ragu-ragu

Pimpinan tipe D apabila memberikan perintah atau pengarahan biasanya tidak terlalu panjang dan mendetail.  Biasanya perintah atau uraian yang diberikannya relatif ringkas.  Pimpinan tipe D menginginkan anda sebagai stafnya dapat mandiri mencari sendiri berbagai informasi tambahan yang terkait uraiannya.  Susah ? namun begitulah pimpinan tipe D
Bagaimana cara menghadapinya ?
Terima saja dahulu uraian dan pengarahan yang diberikan oelh pimpinan tipe D ini.  Tanyakan dengan ringkas apabila ada yang ingin ditanyakan.  Namun jangan bertanya bertele-tele atau terlalu mendetail.  Terima dahulu dengan sikap yakin apa yang telah dijelaskannya.
Bagaimana apabila anda sebenarnya belum paham ? tapi takut bertanya ?
Tidak mengapa.  Beberapa jam kemudian atau besok harinya anda dapat datang dan menemuinya kembali.  Katakan dengan terus terang dan jujur bahwa ada beberapa hal yang anda belum jelas dan butuh keterangan tambahan.  Pimpinan dengan disc profile tipe D akan menghargai keterusterangan seperti ini.  Baginya lebih baik karyawan yang mengaku dan berterus terang daripada menyembunyikan ketidaktahuannya.   

Segera mengerjakan . . .

Apabila seorang pimpinan tipe D memerintahkan anda untuk mengerjakan sesuatu, biasanya dia menghendaki segera dikerjakan.  Sadar atau tanpa sadar dia akan sering  bertanya progress pekerjaan.  Sebagai contoh, pekerjaan yang normalnya selesai dalam seminggu akan ditanyakannya walaupun baru beberapa hari berjalan.  Jangan kuatir apabila adan menghadapi hal ini.  Datang saja dengan tenang dan laporkan perkembangan pekerjaan apa adanya.  Apabila ada yang ingin ditanyakan, tanyakan saja kepadanya.

Apabila anda berbuat kesalahan ? . . .

Apa yang harus dilakukan apabila anda membuat suatu kesalahan ?  Akui saja dengan terus terang dan minta maaf karena telah berbuat kesalahan tersebut.  Pimpinan tipe D akan menghargai orang yang berterus terang.  Jangan mencari-cari alasan, apalagi memberikan jawaban yang bertele-tele.  Keterus-terangan dan mengaku salah menyebabkan orang dengan disc profile tipe D akan menghargai anda.  Tentu saja pimpinan tipe D ini akan meminta anda untuk mengoreksinya dimasa yang akan datang.

Demikainalah sebagain uraian bagaimana caranya menghadapi pimpinan dengan disc profile tipe D

Oleh : Mursalin Asbi 

Situs terkait disc profile : www.discprofile.com
 

Sabtu, 29 Juni 2013

ORANG TYPE "C"


Tipe ‘C’ dikatakan demikian karena beberapa sifatnya yang biasa disebut dalam singkatan bahasa Inggris dengan Compliance.  Selain itu juga dengan istilah Correct, dan Cautious.
Orang tipe ‘C’ in maunya semua hal sesuai dengan aturan yang berlaku (compliance).    Sesuai dengan hukum dan peraturan.  Tidak boleh menyimpang dan harus sesuai dengan prosedur.   Dalam melakukan suatu tindakan ataupun mengambil keputusan mereka selalu berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik
Selain mereka sendiri yang selalu mengikuti peraturan dan prosedur, orang ini juga menginginkan hal yang sama dilakukan oleh orang lain.   Mereka akan selalu tahu bila ada penyimpangan dan ketidak taatan terhadap peraturan.

Penampilan
Orang-orang tipe ‘C’ berpenampilan biasa-biasa saja.  Ekspresi wajah seperti tidak acuh, bahkan dingin.  Namun walaupun demikian mereka memperhatikan berbagai hal secara mendetail.  Terutama apabila ada sesuatu yang tidak pada tempatnya.
Dengan penampilan yang ‘tanpa ekspresi’ tersebut menyebabkan orang lain yang belum kenal akan segan untuk membuka komunikasi dengannya.
Di dalam kelas, ataupun pada pertemuan rapat, mereka tidak suka menonjolkan diri.  Kemungkinan mereka duduk di tengah atau di bagian belakang.  Dan tidak akan mengeluarkan suaranya apabila tidak ditanya atau dimintai pendapat.
Cara berpakaian orang tipe ‘C’ juga tidak ingin menonjolkan diri.  Namun mereka menjaga agar pakaian mereka sesuai dengan kebutuhan lingkungan.  Misalnya ketika di kantor, tentu mereka akan berpakaian rapi.  Sesuai dengan lingkungan kerjanya.

Data dan fakta, penting
Apabila anda berhubungan dengan orang bertipe ‘C’, terutama dalam hubungan kerja jangan lupa mempersiapkan data dan fakta yang terkait.  Orang ini tidak akan begitu ‘respek’ apabila anda memberikan presentasi kepada mereka namun anda tidak mempersiapkan data-data dengan baik.  Bersiap siaplah, karena mereka akan bertanya dengan cukup mendetail.
Demikian pula apabila orang tipe ‘C’ yang memberikan presentasi.  Mereka biasanya telah siap dengan bahan-bahan yang lengkap, dan mereka akan menguraikan data-data secara terperinci.

Teliti dan mendetail
Dalam mengerjakan berbagai hal mereka lebih teliti dan berupaya mengerjakan dengan sempurna.  Dalam berhubungan dengan orang lain mereka juga mengharapkan hal yang sama, sehingga cenderung ‘cerewet’ ketika mengoreksi pekerjaan orang lain.
Banyak orang yang tidak suka dengan orang yang ‘cerewet’.  Namun pekerjaan tertentu seperti pengawas, auditor, atau penegak hukum membutuhkan orang–orang yang teliti dan berani mengoreksi orang lain sebagaimana orang tipe ‘C’.

Pendekatan komunikasi
Berbeda dari orang bertipe ‘I’ yang suka berkomunikasi secara terbuka dan terang-terangan.  Orang bertipe ‘C’ lebih suka berkomunikasi dalam suasana yang formal dan tenang. 
Sebagai contoh, apabila anda hendak membicarakan sesuatu yang penting, jangan lupa meminta waktu terlebih dahulu.  Kemudian bicarakan hal penting tersebut berdua, boleh juga bertiga, ditempat yang khusus (tidak terganggu orang lain).
Orang tipe ini akan merasa kurang dihargai apabila secara ‘tiba-tiba’ (di tempat umum lagi) anda mengajaknya membahas sesuatu yang penting.  Dia nggak akan suka.. 
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, orang bertipe ‘C’ biasanya langsung ke pokok bahasan. 

ORANG TIPE "S"


Orang-orang ini dsebut dengan tipe ‘S’ karena sifatnya yang dalam bahasa Inggris banyak di awali dengan huruf ‘S’ seperti steady, stable, secure. 
Istilah Steady atau stable mengacu kepada makna bahwa orang-orang tipe ini suka akan keadaan yang stabil dan tidak banyak perubahan.  Mereka tidak menyukai apabila terjadi perubahan yang mendadak yang dapat mengganggu ketenangan hidupnya.
Keadaaan yang tenang dan stabil merupakan lingkungan yang disukainya karena dalam keadaan yang tenang inilah orang-orang ‘S’ dapat hidup dengan nyaman.  Suasana dan kondisi yang tidak aman akan mengganggu ketenangan hidupnya.  Mereka berupaya selalu agar kondisi lingkungan tenang. 

Berorientasi Sosial
Orang-orang tipe S merupakan tipe sosial, yaitu tipe yang sangat peduli dengan keberadaan orang, dengan keadaan orang, ataupun permasalahan yang dihadapi orang-orang.  Tentu saja orang-orang yang terkait dengannya, seperti kehidupan keluarga, famili, lingkungan tetangga ataupun dalam kelompok kerjanya.
Kepedulian sosialnya sangat tinggi, sehingga ‘sosial’ bisa juga disebut merupakan salah satu makna dari huruf ‘S’.    Mereka akan sangat peduli apabila ada anggota kelompoknya yang mendapat musibah, atau mendapat kesulitan.
Bersosialisasi merupakan kebutuhan orang tipe ini.  Berkumpul dengan orang-orang lain sangat penting baginya.  Orang tipe ‘S’ akan sangat senang apabila diundang untuk menghadiri suatu acara.  Bahkan walaupun tidak ada acara khusus, mereka akan sangat senang hadir dalam acara ‘kumpul-kumpul’ saja.  Baik berkumpul dalam rangka silaturahmi, arisan, olahraga bersama, atau karena ada ‘reuni’ dengan teman lama.   Mereka suka memberi perhatian pada orang lain.
Walaupun senang berkumpul, mereka tidak ‘rame’ seperti orang tipe ‘I’.  Dengan sifat ‘steady’ yang mereka miliki mereka selalu beupaya menjaga ketenangan.  Sebagai contoh, dalam pertemuan kelompok mereka dengan sabar menunggu dipersilahkan untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan.  Setelah diberi  kesempatan dan dipersilahkan oleh ketua kelompok, barulah mereka memberikan tanggapan atau menyampaikan pertanyaannya.

Berupaya mencegah konflik
Orang ini tidak suka konflik.  Untuk itu mereka dalam pergaulan dan lingkungan sosial berupaya mencegah terjadinya konflik.  Karena konflik berarti tidak aman, tidak stabil dan tidak tenang.   Apabila ada konflik di dalam kelompoknya mereka berupaya ambil bagian untuk menjadi juru pendamai. 
Dalam pertemuan kelompok apabila diberi kesempatan untuk memberi tanggapan akan suatu masalah, mereka akan berhati-hati agar tanggapan yang disampaikannya tidak menyinggung orang lain.  Mereka berupaya agar sikap, kata-kata, atau isi materi tanggapannya tidak menjadi penyebab konflik.
Seringkali terjadi, didalam suatu kelompok orang ‘S’ sebenarnya didalam hatinya tidak menyetujui suatu pendapat.  Namun mereka mengungkapkan persetujuannya semata-mata untuk mencegah konflik.
Aman, kondisi lain yang dibutuhkannya
Untuk mencapai kondisi yang tenang, keadaan aman juga merupakan keadaan yang dibutuhkannya.  Tentu saja, dalam kondisi yang tidak aman tidak akan didapat ketenangan yang didambakannya.
Perubahan, tidak disukai
Perubahan, terutama perubahan yang mendadak juga merupakan hal yang tidak disukai.  Perubahan selalu membutuhkan penyesuaian.  Sedangkan penyesuaian membutuhkan energi dan pemikiran yang akan memberatkan bagi orang bertipe ‘S’.
Didalam pekerjaan, tipe pimpinan yang suka atau sering mengadakan perubahan akan menyebabkan orang tipe ‘S’ menjadi menderita.  Perubahan yang terencana dan secara bertahap tidak mengapa.  Namun perubahan yang sering atau tiba-tiba selalu akan memberatkannya.
Diterima dalam kelompok, kebutuhannya
Walaupun suka terlibat dalam kelompok sosial namun orang bertipe ‘S’ ini tidak suka menonjolkan diri.  Mereka tidak terlalu membutuhkan perhatian seperti orang tipe ‘I’.  Harapan mereka adalah agar diterima dengan baik sebagai anggota kelompok.
Untuk dapat diterima dengan baik ini juga terkait dengan ‘ketidak beranian’ nya menyatakan perbedaan pendapat.  Bisa saja ia memeiliki pendapat yang berbeda dari pendapat umum.  Namun ketakutannya menjadi orang yang ‘berbeda’ menyebabkannya akan menerima pendapat yang umum tersebut.  Apalagi kalau pendapat yang umum tersebut didukung oleh orang yang ‘berpengaruh’ atau orang yang dihormatinya.
Hargai kontribusinya, hasil kerjanya
Orang tipe ‘S’ tidak butuh menonjolkan diri.  Namun ia akan senang apabila kontribusinya terhadap kelompok dan kebersamaan dihargai.  Sebagai contoh, orang tipe ‘S’ tidak terlalu bahagia apabila anda memuji wajahnya yang ‘tampak sehat’ atau baju barunya yang ‘keren’.  Ia akan lebih senang apabila anda memuji hasil pekerjaannya atau karena kehadirannya pada suatu pertemuan.
Kontribusi yang bagaimana  ?
Dalam kelompok kerja, orang ‘S’ akan berupaya memberikan kontribusinya sebagai anggota kelompok yang dapat diandalkan.   Mereka selalu siap menolong orang lain dalam kelompoknya, baik dalam bentuk kerja kerasnya secara fisik, dengan ide dan pemikiran, ataupun bantuan lain.   
Mereka juga mudah ber empati kepada orang lain.  Orang yang menjadi sahabat orang ‘S’ akan senang karena mereka mudah ber empati.  Artinya mereka mudah ‘turut merasakan’ perasaan orang lain.  Mungkin sahabatnya sedang sedih karena mengalami suatu masalah.  Mungkin juga sahabatnya sedang ‘sakit hati’ karena ucapan seseorang. 
Mereka orang-orang ‘S’ ini juga sabar dan dapat menjadi pendengar yang baik.  Apabila anda perlu ‘curhat’ kepada seseorang, carilah seorang teman yang bertipe ‘S” karena mereka adalah tempat curhat yang baik. 


ORANG TIPE "I"


Huruf kedua dari “Disc concept” adalah huruf  I.  Huruf ini juga memiliki kepanjangan dalam bahasa Inggris.  Berikut ini diuraikan sedikit mengenai orang tipe I pada disc concept dan bagaimana memahami orang tipe I tersebut.

I - Impulsive

I - Interactive

I - Influencing

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sifat-sifat ini disebabkan adanya kemampuan orang ‘I’ yang memiliki kecenderungan untuk mudah mempengaruhi orang lain (influence).  Orang tipe ini juga biasanya penuh ide dan banyak memiliki inspirasi.  Penampilannya dalam berhadapan dengan orang lain selalu hangat, ceria, penuh ekspresi dan bersemangat (impulsive)
Kehidupan bagi mereka adalah penuh warna-warni. Prinsipnya adalah hidup untuk dinikmati, bukan untuk difikirkan secara serius.  Kesenangannya adalah bila ada bersama orang-orang lain. Mereka ini bersikap terbuka, ramah, namun selalu tampil rileks.
Senang bersama orang-orang
Mereka adalah tipe orang yang menikmati kehidupan sosial, bersama orang-orang lain. Rileks dan penuh percaya diri pada hampir semua aktifitas kebersamaan.   Dalam setiap pertemuan akan dengan mudah dilihat, bahwa orang  ‘I’ gampang bergaul dengan berbagai orang.  Mereka menyapa semua orang dan berkomunikasi kesana kemari dengan berbagai kelompok.
Mereka  akan termotivasi dalam situasi ‘mendapat perhatian’ dari orang-orang lain.   Berbagai upaya dilakukan agar mereka mendapat perhatian.  Termasuk dengan cara banyak bicara, juga menunjukkan ekspresi secara nyata baik melalui wajah (mimik muka) maupun dengan gerakan tubuh.
Dalam berhubungan dengan orang lain mereka mengandalkan perasaan, dan dengan demikian juga relatif mempertimbangkan  perasaan orang lain.    
Orientasi pada dirinya
Dalam kehidupanya mereka berorientasi pada manusia atau orang-orang.  Artinya perhatian dan aktifitasnya bersama orang-orang lainlah yang menjadi perhatiannya.   Setiap aktifitas, pertemuan, dan kegiatan yang terkait dengan orang-orang menjadikannya tertarik.  Apalagi apabila aktifitas tersebut melibatkan banyak orang.  Makin banyak orang semakin baik.
Namun sebenarnya orientasi utamanya didalam kelompok adalah adalah perhatian orang-orang ‘pada dirinya’.  Sikap hangat, ekspresi dan berbagai ide dikemukakan agar orang memberikan perhatian pada dirinya.  Bahkan sebagian orang-orang tipe ‘I’ mengunakan berbagai aksesoris unik agar dapat menarik perhatian orang.
Dalam konsep DISC, orang ini dilambangkan dengan bintang, karena hasratnya untuk menjadi pusat perhatian.
Suka bicara
Salah satu ciri orang ‘I’ adalah suka bicara banyak, baik dalam percakapan langsung maupun di telepon.  Pada percakapan langsung mereka berinisiatif membuka pembicaraan dan banyak mendominasi percakapan.
Demikian pula pada percakapan melalu telepon.  Mereka bicara banyak dan panjang.  Ada saja topik pembicaraannya yang dapat disampaikannya. 
Pengambilan Keputusan
Sama seperti orang bertipe D.  Orang bertipe ‘I’ relatif cepat dalam mengambil keputusan.  Banyak ide dan tidak menyukai ‘urusan’ detail menyebabkan ia relatif cepat mengambil keputusan.  
Namun dalam setiap pengambilan keputusan selalu berupaya agar tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Sebagaimana sifat utamanya yang perhatian terhadap hubungan manusia, orang ini dalam mengambil keputusan selalu mempertimbangkan perasaan orang.  Mereka tidak mengambil keputusan semata-mata hanya karena pertimbangan logis. 
Yang diinginkan dan di harapkannya
Mendapat perhatian, dilihat, dan dikenal merupakan hal-hal yang diharapkan oleh orang bertipe I’.  Menjadi pusat perhatian orang adalah kebahagiaannya.
Sebaliknya orang tipe ini akan sangat kecewa apabila didalam suatu perkumpulan ia tidak mendapat perhatian.  Terlebih lagi, mereka akan kecewa berat apabila mengetahui ada suatu pertemuan kenalan atau keluarga, namun ia tidak diundang.
Konflik dan perbedaan pendapat
Pada dasarnya orang bertipe ‘I’ tidak menyukai konflik di dalam kelompoknya.  Namun perbedaan pendapat dengan kelompok lain dapat menjadi alat baginya untuk menyatukan pendapat dan menyusun kekompakan didalam kelompoknya.
Namun ada kecenderungan orang tipe ini akan menghindarkan diri apabila konflik yang terjadi di dalam kelompoknya tidak tersele-saikan dan semakin memburuk.
Hal-hal yang paling tidak disukainya
Orang tipe ‘I tidak menyukai hal-hal rutin dan bersifat monoton.  Orang tipe ‘I’ juga tidak suka lingkungan pekerjaan yang terlalu mendetail (rinci) serta lingkungan yang kaku dan terlalu formal.  Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian detail akan menyebab-kanya letih dan bosan
Sikapnya yang selalu rileks, walaupun baik dalam lingkungan sosial namun dapat menjadi hambatan dalam lingkungan yang formal.  Ia akan merasa ‘gerah’ dan tidak betah apabila terpaksa berada dalam lingkungan kerja yang ‘serius’.  Ia merasa bahwa peraturan dan prosedur sebagai suatu  ‘ikatan’ yang membatasi geraknya.
Sifat dan gayanya yang hangat dan bersemangat namun tidak menyukai detail dapat merupakan hal positif.  Namun dalam suasana tertentu adakalanya kurang baik, terutama dipandang dari sudut orang tipe tertentu yang membutuhkan keseriusan dan perhatian pada pekerjaan mendetail
Terkait dengan sikapnya yang ramah dan hangat kepada setiap orang, dalam berhubungan dengan orang lain orang bertipe ‘I’ juga tidak menyukai apabila orang lain bersikap kaku tanpa ekspresi padanya.


Sabtu, 22 Juni 2013

ORANG TIPE "D"


Apa yang dimaksud dengan orang tipe D pada disc concept dan bagaimana memahami orang tipe D tersebut ?

D - Dominant


Huruf D dalam disc concept bisa merupakan arti dari “Dominant” (bahasa Inggris) yang artinya sifat orang tersebut relatif mendominasi dalam berbagai situasi.  Dalam berbagai kesempatan dan pertemuan orang tipe ini tanpa sadar ingin mendominasi situasi, ingin ikut serta dalam pembahasan, memberikan usulan dan tentu saja memberikan solusi dan usulan pemecahan suatu masalah.  Orang tipe D ini tidak suka diam dan “manut” saja. Dia ingin terlibat aktif dan memberi kontribusi yang nyata

D - Doer


Huruf D tersebut juga bisa berarti “Doer” yang atinya bertindak segera karena orang ini tidak suka menunggu lama-lama.  Apabila suatu pokok bahasan sudah diputuskan, maka orang tipe D ini inginnya keputusan tersebut segera dilaksanakan.  Dalam suatu rentang waktu tertentu orang tipe D ini secara sadar maupun tidak sadar akan menagih hasil atau pelaksanaan kerja dari keputusan yang sudah dibuat sebelumnya.  Jargon yang biasa dikatakan untuk orang D ini adalah “do it now !”

D – Driving


Hampir sama dengan arti “menyetir”, driving bisa juga dimaknakan dengan mengendalikan situasi.  Orang tipe D ini tidak suka apabila dalam suatu kelompok atau dalam suatu penanganan masalah keadaan tidak terarah.  Dia berupaya untuk mengembalikan ke masalah pokok yang seharusnya dibahas dan mencoba mencari solusi masalah.  Orang ini tidak menyukai hal hal atau pembicaraan lain yang dianggapnya hanyalah remeh-temeh dan bisa mengganggu arah pembicaraan atau pembahasan suatu masalah.


Bakat alami menjadi pemimpin
Dalam berbagai kesempatan orang tipe ini berbakat untuk mengambil posisi kepemimpinan.  Mereka memiliki inisiatif untuk memegang kendali, memiliki visi yang besar, dan mengajak anggota kelompoknya untuk mencapai visi tersebut.  

Add caption

Mereka pandai memberikan motivasi kepada anggota tim serta mampu memberikan arahan tugas dan pekerjaan.  Namun orang dengan tipe ‘D’ yang tinggi cenderung memiliki gaya yang ambisius, menginginkan hasil dan jawaban segera, serta efisiensi baik waktu maupun sumberdaya lainnya.  
Orang ini tertarik dan mementingkan kesuksesan dan pencapaian sasaran.  Tipe ini berani mengambil keputusan atau tindakan yang berbeda dari orang banyak tanpa terlalu kuatir akan kritik atau ketidaksenangan pihak lain.
Orang tipe ini cepat melihat jalan keluar dari setiap permasahan serta memiliki kemampuan mengupayakan jalan keluarnya
Gaya komunikasi  ‘to the point’
Dalam menyampaikan ataupun mengemukakan sesuatu hal kepada orang lain, orang tipe ‘D’ biasanya langsng ke pokok masalah.  Mereka cenderung tidak menyukai basa-basi kecuali sekedarnya saja. 
Demikian pula ketika mendengarkan uraian dari orang lain, mereka bersikap tidak sabaran apabila mendengar uraian pendahuluan yang dirasanya terlalu panjang;
Sesuai dengan gayanya itu, orang tipe ini juga mengharapkan orang lain juga bersikap sama, yaitu tidak terlalu banyak basa-basi dalam menyampaikan sesuatu.  Dalam konsep DISC orang ini diberi lambang dengan tanda seru.
Sayangnya sifat orang ‘D’ yang ‘task oriented’, berorientasi pada tugas dan pekerjaan memiliki suatu kekurangan, yaitu kurang pandai dalam mempertimbangkan perasaan orang lain.
Berorientasi hasil
Orang-orang dengan tipe ‘D’ memiliki orientasi pada hasil akhir serta berfikir bagaimana cara mencapainya secepat dan seefektif mungkin.  Umumnya mereka tidak terlalu mempermasalahkan bagaimana proses dalam mencapai hasil yang di inginkan.  Sebagai contoh, apabila anda adalah seorang tenaga penjual, atasan anda yang orang ‘D’ tidak terlalu hirau apakah anda lebih banyak jalan-jalan atau berdiam dirumah.  Asalkan prestasi penjualan anda mencapai target atau bahkan baik, sudah cukup baginya.
Ketika anda berbicara, tanpa disadarinya di dalam kepalanya sudah sampai kepada hasil akhir.  Hasil akhir ini (didalam fikirannya) bisa berupa target kerja dalam satuan rupiah omset penjualan, bisa produk yang dirancang, ataupun suatu bentuk pemecahan masalah.
Cepat Mengambil Keputusan
Orang tipe ini cepat mengambil keputusan.  Tidak sabar menunggu penjelasan panjang lebar.  Adakalanya belum selesai seorang bawahan menyampaikan laporannya, sang atasan sudah mengambil keputusan dan memerintahkan sesuatu.  
Selain ketidak efisienan, orang tipe ini sangat membenci jika tidak ada keputusan.  Apabila dalam suatu kelompok ada rapat atau diskusi untuk memecahkan suatu masalah, bagi orang tipe ini keputusan sudah harus diambil sebelum kelompok tersebut membubarkan diri.  Akan sangat menjengkelkan baginya apabila tidak ada keputusan yang diambil. 
Orang yang ‘D’ nya sangat keras bahkan adakalanya memaksakan agar pertemuan jangan dibubarkan dulu sebelum ada keputusan yang dibuat.
Kinerja dan produktifitas
Kinerja berupa produktivitas ataupun melakukan pekerjaan secara efektif merupakan hal-hal yang penting bagi orang ‘D’.  Orang ini tidak suka apabila melihat ada orang yang melakukan pekerjaan secara tidak efisien atau tidak efektif. 
Orang-orang ‘D’ biasanya memiliki visi dan ‘need of achievement’ yang tinggi.  Ia menginginkan dan mengupayakan kinerja yang baik untuk dirinya sendiri.  Ia juga meng nginkan dan mengharapkan hal yang sama bagi orang-orang yang bekerja bersamanya.
Konflik dan perbedaan pendapat
Adanya konflik dan perbedaan pendapat tidaklah menjadi masalah bagi umumnya orang dengan tipe ‘D’.  Mereka tidak takut, dan tidak menghindarkan konflik.  Bahkan sebagian orang tipe ‘D’ ada yang ‘menikmati’ konflik sebagai pemacu semangatnya.
Orang-orang tipe ‘D’ bisa saja sangat bersikap ‘garang’ dan ‘sangar’ ketika berbenturan dengan orang lain (konflik).   Namun pada lain waktu dapat kembali ‘tenang’ dan melupakan kegarangannya apabila konflik telah dapat di atasi.

Mandiri
Salah satu keunggulan orang tipe ini adalah sifat kemandiriannya, tidak banyak ketergantungan dengan orang lain/atasan.  Berani mengambil keputusan atas tanggung jawabnya sendiri. 
Dalam bekerja, orang tipe ini lebih menyukai memberikan pendapat dan keputusannya sendiri tanpa terlalu banyak campur tangan, dan sedikit sekali membutuhkan saran dan masukan dari pihak lain.  Selalu siap untuk memberikan saran dan pendapat dalam rangka pengembangan serta perbaikan dalam lingkup organisasi kerjanya.
Orang ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam berhubungan dengan orang lain, baik dalam urusan sosial maupun dalam urusan bisnis.

Kurang sabar
Sebagai individu yang selalu aktif dan maunya serba cepat, mereka jarang bersikap ragu-ragu.    Karena tingkat keyakinannya yang terlalu tinggi serta sering terlalu cepat dalam mengambil keputusan, tidak jarang orang tipe ‘D’ luput memperhatikan berbagai aspek penting yang seharusnya dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.  Tentu saja keputusan menjadi tidak sempurna, mungkin juga salah.   Namun orang tipe ini tidak merasa terbebani akan ketidak sempurnaan atau sekali-sekali berbuat salah ( terlalu PD nich ? . . )
Ide cepat keluar dari orang tipe ini.  Namun karena cepat dan banyak idenya, seringkali pembicaraan sudah berpindah pada topik lain pada saat orang-orang di kelompoknya masih membicarakan suatu topik tertentu.
Orang-orang tipe ‘D’ pada umumnya bersikap ‘tidak sabaran’.  Dalam bekerja, orang tipe ‘D’ segera bosan dengan suasana yang monoton dan pekerjaan yang tidak menantang.
Karena sifat alami keterbukaannya, gaya komunikasi orang tipe ‘D’ ini seringkali  tidak terkontrol (tanpa disadarinya bisa menyakiti perasaan orang).  Hal ini karena terlalu cepat mengeluarkan pendapat/suara tanpa dipikir lebih dahulu (ngomong dulu baru difikirkan).  Apalagi kalau merasa posisinya kuat (misalnya merasa benar) maka ia tidak peduli dan tanpa ragu mengeluarkan kata-kata/pendapatnya. 
Hal baru dan tantangan
Sebagaimana idenya yang tidak pernah kekurangan, orang-orang tipe ‘D’ menyukai hal-hal baru dan tantangan.  Adanya aspek yang bersifat kompetisi baik perorangan atau kelompok menjadikannya sangat termotivasi.  Kebebasan berimprovisasi dalam mencapai kinerja terbaik akan menjadikannya berupaya bekerja se-optimal mungkin.
Respek dari orang lain baik rekan kerja, atasan, maupun bawahan akan kinerjanya merupakan kebutuhannya.  Pekerjaan atau keadaan yang dapat memenuhi hal tersebut menyebabkannya sangat gigih dalam mencapai hasil maksimal.
Ada suatu hal yang sangat dibencinya yaitu apabila ia merasa diperalat atau dimanfaatkan oleh orang lain.  Jangan mengharap orang ‘D’ akan melakukan sesuatu bila ia merasa dalam hal itu ia dimanfaatkan oleh orang untuk suatu keperluan.
Orang ini juga akan hilang motivasi kerjanya apabila ia karena terpaksa berada dalam lingkungan yang tidak memperdulikan kinerja dan standar kualitas yang baik

Demikianlah sebagian uraian mengenai orang tipe D ini

Oleh : Mursalin Asbi
DISC concept practitioner